PenaKalam – Sepertinya hampir semua manusia memiliki keterlibatan utang piutang. Dan hutang dalam syariat Islam wajib dibayarkan sehingga tidak sampai terbawa hingga ke akhirat.
Maka itu harus diselesaikan di dunia, karena Rasulullah SAW dalam sabdanya mengatakan:
“Demi jiwaku yang ada di Tangan-Nya, seandainya ada seorang laki-laki terbunuh di jalan Allah, kemudian ia dihidupkan lagi, lalu terbunuh lagi, kemudian dihidupkan lagi dan terbunuh lagi, sedang ia memiliki utang, sungguh ia tidak akan masuk surga sampai utangnya dibayarkan.” (HR Nasa’i).
Kesenjangan antara keuangan dan kemampuan yang dimiliki menyebabkan banyak di antara kita yang terlilit utang. Sebab, sejumlah contoh nafsu ingin memiliki kendaraan mobil atau pun rumah mewah atau pernak-pernik dunia lainnya bisa saja datang menggoda manusia.
Dan hal ini bisa terjadi karena rutinitas hidup yang bergaya hedonis sehingga budaya mewah yang tidak dianjurkan Rosululloh itu menghinggap.
Dan sesuai syariat yang telah diajarkan para ulama, ada sejumlah langkah untuk menyelesaikan persoalan ini. Meskipun ada sejumlah utang yang membelenggu lantaran manusia telah berbuat dzalim terhadap dirinya atau orang lain.
Maka sebaiknya manusia itu sendiri harus berpikir positif dan bertaubat sambil melakukan ikhtiar mencari rezeki untuk membayar utang.
Dan kali ini penakalam.id memberikan sejumlah catatan solusi sesuai syaria yang diambil dari berbagai sumber:
- Bertaubat
Ini adalah hal pertama yang harus dilakukan saat berutang. Sebab, bisa saja utang tersebut adalah bagian dari dosa yang telah dilakukan.
Selain itu, setelah taubatan nasuha atau taubat sebenar-benarnya dilakukan, harus disertai dengan usaha sekuat tenaga untuk tidak mengulanginya lagi.
Comment