PenaKalam – Berdasar data buku Banten Sejarah dan Peradaban karya Guillot, Raden Aria Wangsakara merupakan ulama dan juga pejuang yang melawan VOC.
Tak hanya itu Raden Aria Wangsakara juga dikenal sebagai pendiri Tangerang. Raden Aria merupakan keturunan Raja Sumedang Larang, yaitu Sultan Syarif Abdulrohman.
Ibunda Raden Aria Wangsakara adalah Nyai Mas Cipta Surasowan, ia adalah cucu dari Pangeran Sanghyang Surajaya bin Prabu Surosowan yang bertahta di Banten Lama sebelum digantikan oleh Sultan Maulana Hasanudin.
Sultan Maulana Hasanuddin sendiri adalah sama-sama cucu Prabu Surosowan.
Nyai Mas Cipta dinikahkan dengan Pangeran Wiraraja dari Kerajaan Sumedang Larang dan memiliki putra Raden Aria Wangsakara, atau masyarakat Kabupaten Serang wilayah timur di Tanara, Lempuyang, Binuang memanggilnya dengan sebutan Raden Kenyep Aria Wangsakara.
Raden Aria Wangsakara sendiri menikahi dua cucu Sultan Maulana Hasanudin yaitu Ratu Maimunah binti Tubagus Idham dari Kresek dan Ratu Zakiyah binti Ratu Salamah binti Sultan Abdul Mafakhir dari Kenari Kasemen.
Penyebaran agama Islam kala itu membuat Belanda takut. Apalagi, pusat penyebaran agama tersebut berada di dekat wilayah kekuasaannya, yakni Batavia.
Kemudian itulah alasan, kenapa Belanda harus menyerang Pesantren Grendeng yang lokasinya di tepi barat Sungai Cisadane – kini ada di Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang.
Comment