PenaKalam – Menjelang sakaratul maut Allah SWT telah memberikan signal alias tanda. Hanya saja masih jarang yang mengetahui tanda datangnya kematian untuk menjemput umat manusia.
Sahabat penakalam.id yang dirahmati Allah, dari sejumlah sumber tim redaksi mencoba untuk mengulas perihal kematian yang sejatinya tidak mampu ditolak oleh siapapun meski seorang berpangkat tinggi sekalipun.
Persoalannya adalah bagaimana sebagai muslim menyiapkan ‘masa depan’ sesungguhnya itu akan datang pada waktunya.
- Tanda peringatan sudah diberikan
Seluruh tanda yang muncul ini merupakan sebuah berkah, sebab Allah SWT sayang dan memberikan kesempatan lantaran manusia tidak luput dari khilaf dan dosa.
Sang maha pencipta memberi peringatan dan kesempatan agar manusia dapat mempersiapkan diri serta bertaubat.
Di antara tanda yang muncul, terbagi menjadi 100 hari, 20 hari, 7 hari, 3 hari, dan 1 hari menjelang ajal menjemput. Hingga akhirnya muncul signal akhir yang menandakan telah tiba bagi manusia untuk dijemput malaikat maut.
Disebutkan, tubuh manusia akan menunjukkan tanda-tanda mulai dari menggigil, berdenyut-denyut, tidak berselera makan dan sakit, hingga mata dan telinga yang menjadi layu.
Sampai akhirnya manusia merasakan dingin di sekujur tubuh.
- Sakaratul Maut
Rasa sakit yang teramat sangat datang. Yakni momen ketika manusia harus menghadapi sakaratul maut. Peristiwa ini dapat diartikan sebagai proses ketika roh berpisah dari tubuh manusia.
Sudah bukan rahasia lagi bila sakaratul maut disertai dengan rasa sakit yang teramat sangat, hingga umat manusia selalu berusaha menghindarinya.
Dalam Al-Qur’an Surat Qaf ayat 19, disebutkan bagaimana sakaratul maut yang ingin dihindari manusia.
وَجَآءَتْ سَكْرَةُ ٱلْمَوْتِ بِٱلْحَقِّ ۖ ذَٰلِكَ مَا كُنتَ مِنْهُ تَحِيدُ
Wa jā`at sakratul-mauti bil-ḥaqq, żālika mā kunta min-hu taḥīd
Artinya: “Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari darinya.” (QS Qaf: 19).
Dikutip dari nu.or.id, manusia tidak dapat lari dan menghindari sakaratul maut. Sebab, sakaratul maut pasti dialami oleh setiap manusia, tidak peduli betapa tinggi keimanan maupun kezaliman manusia tersebut selama hidup.
Apakah sama proses sakaratul maut bagi orang sholeh dan zalim?
Comment